PANDEMI
DI UTARA KOTA
Oleh; Nur
Hayatun
Disini
tempat saya mengabdi, terletak disebelah utara kota singkawang yang tepat nya berada di provinsi
Kalimantan barat. Tak banyak yang ingin aku ceritakan tentang kota ku,
namun kota yang sangat kental akan toleransinya
ini, merupakan kota ternyaman untuk ku tinggal dan menorehkan kisah hidup yang tak seberpa , Ini lah kisah
ku. Kuawali cita – cita ku ini dengan menempuh
pendidikan disalah satu sekolah tinggi ilmu pendidikan swasta yang
tepatnya teletak di ibukota provinsi yang dijuluki paru – paru dunia. Kemudian
setelah lulus aku melanjutkan cita – cita dengan mengajar disalah satu sekolah menengah pertama negeri yang
terletak di ujung kota. Tahun ini tepat tahun ke delapan saya mengabdi setelah memutuskan untuk mengabdi
di sekolah sebagai guru honorer. Tak banyak yang berubah disini semenjak saya
memutuskan untuk mengajar, teringat delapan
tahun silam ketidak adaannya sinyal merupakan salah satu hambatan yang aku alami. Kemajuan teknologi
tidak begitu kentara terasa. Semua yang saya alami disni, mengabdi, suka –
duka, menjadi goresan cerita dalam hidup
.
Sekolah
ini mungkin salah satu harapan untuk memperbaiki kondisi pendidikan yang selama
ini tergolong rendah, banyak nya masyarakat yang tidak bisa membaca dan
mengenal huruf menjadikan sekolah ini
sebagai wadah untuk memperbaiki kwalitas hidup.
Jenjang sekolah yang mayoritas hanya sampai pada sekolah pertama membuat
rendahnya pengetahuan dan pengalaman untuk bekal di kehidupan nyata. Putus sekolah
menjadi hal yang lumrah, kurangnya minat belajar merupakan faktor utama karena tidak adanya dukungan dari
keluarga. Pernikahan dini merupakan aib yang sudah dianggap hal yang biasa oleh
masyarakat. Faktor ekonomi menjadi alasan utama rendahnya pendidikan. Banyak yang tak percaya, daerah dibatas kota
masih masih banyak keterbatasan.
Maret,
mungkin bulan ini adalah bulan yang membekas di benak. Pandemi melanda di
indonesia yaitu covid- 19, pandemi yang mempunyai dampak begitu besar
dikehidupan masyarakat dan didunia pendidikan. Sekolah ditutup dan pembelajaran
terbatas, segala upaya di lakukan agar anak bangsa tetap menghirup udara
pendidikan . tak banyak pilihan semua harus ikut aturan. Pembelajaran dilakukan
secara online bukan suatu solusi yang menjanjikan. Hal yang harus pertimbangkan
adalah siswa, kesempatan belajar yang sedikit menyurutkan semangat belajar
mereka. Dalam situasi ini hanya doa yang bisa di panjatkan agar pandemi berlalu
dan pendidikan berjalan sebagaimana mestinya.
Pandemi
ini menjadi PR terbesar guru – guru di tempat saya mengabdi, bahkan sebagian
besar guru di kota singkawang. Banyak pilihan metode pembelajaran jarak jauh
yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi sekolah. pembelajaran jarak jauh atau
daring menuntut guru untuk melek teknologi
dan itu juga menjadi keresahan sebagian besar guru. Begitu juga saya,
pembelajaran yang jarak jauh atau daring
masih terasa asing. Meski pun demikian kami tetap berusaha memberikan pembelajaran
terbaik bagi siswa agar tetap belajar walaupun dirumah.
Pembelajaran jarak jauh atau daring tidak
berjalan bagaimana semestinya, banyaknya siswa yang tidak mempunyai perangkat teknologi seperti laptop dan hp tidak
dapat mengikuti pembelajaran. Semenjak diberlakukannya aturan tidak boleh tatap
muka, siswa menganggap kewajiban dalam belajar juga tidak ada, sehingga siswa
banyak memilih bekerja dan membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dan memenuhi kebutuhan sendiri, dengan dalih agar dapat membeli hp untuk
belajar. Tetapi kenyataannya banyak
siswa yang memiliki hp hanya dipergunakan untuk main game dan kewajiban sebagai
pelajar tidak dapat dikerjakan. Dan tidak menutup kemungkinan, tidak adanya
tatap muka disekolah siswa banyak yang putus sekolah dan lebih memilih untuk
berkerja karena semangat belajar menurun dan tidak ada dukungan orang tua untuk
belajar.
Melihat kondisi ini, hati kecil ku mulai
resah. Hal ini juga menjadi alasan kami untuk
mengkombinasi pembelajaran daring dan luring sebagai wadah dalam
pembelajaran. Sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak mengikuti
pembelajaran. Untuk sistem luring siswa datang kesekolah untuk mengambil modul
yang dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat memahami pembelajaran dan pengambilan
tugas. Hal ini upaya kami agar siswa tetap semangat belajar.
Pandemi
covid – 19 ini sungguh menguras tenaga dan perasaan. Fungsi guru yang katanya
memanusiakan manusia sekarang mulai terkikis. Etika yang tidak bisa diterapkan secara daring sungguh
menjadi tugas besar nantinya. Pepatah mengatakan seorang guru bukan hanya
mengajar tetapi mendidik, pepatah itu manjadi beban moral yang sangat berat untuk
kami emban. Tidak ada lagi salam, tegur dan sapa dari siswa. Jangankan untuk
menghormati pesan yang kami dapat melalalui whatsapp terkadang membuat kami
mengelus dada. Kata – kata penyemangat agar tetap sabar mengadapi siswa dalam
belajar sealalu diucapkan dalam hati,
Situasi
ini memang bukan hal yang mudah, tantangan besar ada didepan mata. Perubahan
itu pasti. Tuntutan akan teknologi bukan lagi hal yang asing. Tetapi apakah
setelah pandemi covid 19 melanda akan ada pandemi yang begitu menakutkan
didunia pendidian yaitu pandemi miskin etika bagi peserta didik. Ini yang di takutkan bagi guru dan insan
pendidik. Semoga hal ini tidak terjadi. Apapun yang di lakuakan sekang adalah
hal yang terbaik, mengajar dan tetap mendidik siswa meski dalam situasi pandemi.
Dan adanya dukungan orang tua dalam membimbing siswa sangat diharapkan. Agar
yang kita takuti dimasa depan tidak terjadi. mungkin hal terbaik selalu
berpikir positif percaya ada hikmah di balik sebuah kejadian,semoga pandemi
covid 19 ini menjadi pelajaran buat saya untuk tetap bersyukur dan salalu
memberikan hal yang baik untuk siswa dan menerima semua perubahan.
Kini pandemi ini perlahan mulai terkikis, begitu
banyak perubahan yang harus dilakukan agar pembelajaran yang sempat tertunda
ino dapat berjalan kembali sebagaimana mestinya Salah satu perubahan yang dapat
dilakukan adalah yang pertama meyakinkan masyarakat agar percaya bahwa sekolah
merupakan zona aman terhindar dari virus yang melanda. Upaya yang kedua
adalah sesuai dengan anjuran pemerintah
dan program dinas pendidikan di wilayah setempat tentang sekolah dan kelas
menyenangkan. sekolah dan guru berusaha untuk menciptakan
admosfer sekolah dan kelas yang menyenangkan bagi
peserta didik. Hal ini merupakan bentuk
keseriusan sekolah untuk memperbaiki minat
dan motivasi belajar peserta didik yang mungkin mulai memudar. Wajib bagi kepala sekolah, guru,
warga sekolah, paguyuban,
orang tua, serta seluruh warga yang terlibat dan ikut adil dalam kemajuan
pendidikan diwilayah sekitar dan pendidikan indonesia pada umumnya untuk menyukseskan
program ini. bagi peserta didik dengan
adanya kelas menyenangkan ini siswa merasa senang berada di lingkungan sekolah
dan menjadi harapan bersama adalah dapat meningkatkan semangat siswa dalam
belajar. Hal
ini yang menjadi motivasi terbesar bagi saya sebagai wali kelas untuk
merealisasikan kelas yang menyenangkan dan menciptakan ruang kelas yang berzona
hijau bagi peserta didik dalam belajar disetiap harinya. Zona hijau yang
dimaksud adalah zona aman bagi siswa – siswi dalam belajar, aman dari berbagai
hal, Contohnya peserta didik merasa aman dan tanpa rasa takut dari ancaman dan segala bentuk penindasan atau bullying,
aman dari segal sumber penyakit dan
virus, dan nyaman bagi mereka untuk mengeskpresikan dari dengan bakat – bakat
yang ia punya. Dalam
kegiatan meciptakan kelas menyenangkan tentulah terdapat suka duka yang tidak
dapat terlupakan tentunya. Proses dalam mewujudkan program tersebut mennjadi pengalam berharga bagi saya
untuk menjadi lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini saya dapat lebih mengenal
lebih dalam peserta didik saya sehinga dalam proses membina karakter menjadi
lebih mudah dan saya dapat kenal baik orang tua mereka sehingga proses
pengontrolan dalam hal belajar dapat bekerja sama denga orang tua siswa. Degan
adanya program ini pula siswa lebih nyaman berada didalam kelas meski masih
terdapat banyak kendala – kendala yang dialami, contohya ada beberapa
siswa yang belum memiliki rasa menajaga dan cendrung merusak barang yang
didalam kelas hal ini saya angap proses pembetukan karakter mereka dan saya
percaya dan yakin dengan adanya program ini dapat membuat suasana kondusif
didalam kelas sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa adanya tekanan dan
ancaman dari dalam maupun luar kelas. saya harap dengan adanya menciptakan zona
hijau bagi peserta didik ini dapat menjadi zona ternyaman bagi siswa – siswi
dalam nuntut ilmu dan mengesplorasi kemampuan diri, zona yang jauh dari ancaman
fisik atau pun non fisik atau bullying. Zona yang netral tidak membedakan Ras,
suku dan agama dan zona yang jauh dari sumber penyakit yang menular yang sedang
kita alami sekarang.
Program
kelas menyenangkan ini merupakan program yang sangat baik dan selaras untuk perubahan
di era pemulihan pasca pandemi,
dan saya sudah cukup puas dengan adanya perubahan yang saya lakukan terhadap
kelas yang saya ampuh dibandingkan kelas sebelumnya. Meski masih banyak
kekuranagan dan masih banyak yang harus saya benahi, akan saya lakukan secara
bertahap dan berperoses. Saya sangat berharap dengan adanya kelas menyenangkan,
siswa lebih dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan bakat mereka masing –
masing tanpa melupakan adat istiadat dan budaya setempat dan memiliki karakter
yang baik dapat tercermin dalam profil pelajar pancasila sesuai dengan
kurikulum yang berlaku saat ini. Tidak hanya itu saya berharap ruangan kelas
bukan menjadi batasan buat kita untuk belajar lebih baik lagi dan zona hijau
tidak berlaku hanya di kelas dan lingkungan sekolah tetapi zona hijau tersebut dapat
berlaku di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Jika itu dapat
terealiasi saya yakin kelas menyenangkan yang saya maksud dalam tulisan ini
adalah kelas yang menyenangkan tanpa batas dimana peserta didik dapat
berkembang dan meningkat kualitas pendidikannya bukan hanya sebatas diruang
kelas dan lingkungan sekolah tetapi di lingkungan keluarga dan masyarakat
sehingga dapat memningkatkan kualitas hidup mereka di kehidupan nyata nantinya.
Mulai saat ini mari kita hadapi situasi dengan mematuhi aturan pemerintah, jaga
kesehatan agar pandemi ini segara berlalu dan pendidikan diujung kota ini
membaik kembali.
0 comments:
Post a Comment