SMP NEGERI 16 SINGKAWANG

Selamat Datang di Blog Nur Hayatun. NIATKAN, KERJAkAN, DOAKAN. Belajar dan Mengajar suatu hal yang berbeda
PEMBELAJARAN DIGITAL

SMP NEGERI 16 Singkawang

Jl. DEMANG AKUB, SETAPUK BESAR, SINGKAWANG UTARA.

NUR HAYATUN

SMP NEGERI 16 SINGKAWANG.

GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SMPN NEGERI 16 SINGKAWANG.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, July 21, 2023

MASA PERKENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH “MPLS’ SMPN NEGERI 16 SINGKAWANG


      MASA PERKENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH “MPLS’

SMPN NEGERI 16 SINGKAWANG


Masa perkenalan lingkungan sekolah yang biasa di sebut MPLS ini merupakan masa perkenalan atau masa orientasi peserta didik baru terhadap lingkungan sekolah mereka yang baru. MPLS di SMP Negeri 16 Singkawang di mulai pada tanggal 11 Juli sampai dengan 13 Juli 2023, yang di buka langsung oleh kepala sekolah yaitu ibu Juliasuti S.Pd. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah. Materi – materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah :

1.     perkenalan lingkungan sekolah

2.     perkenalan guru dan staf,

3.     keimanan dan ketakwaan

4.     wawasan wisata mandala

5.     tata krama

6.     pembinaan mental

7.     pendidikamn karakter

8.     pengenalan kurikulum merdeka

9.     kepramukaan

10.  dan  pengenalan ekstra kulikuler SMP Negeri 16 Singkawang

    Materi tersebut disampaikan langsung oleh guru – guru yang mengajar di SMP negeri 16 Singkawang. Masa perkenalan lingkungan sekolah ini diikuti oleh 132 peserta didik  baru yang terdiri dari  siswa kelas 7 yang terbagi 4 rombel yaitu 7a, 7b, 7c, dan 7d. secara keselurhan kegiatan MPLS SMP Negeri 16 Singkawang berjalan sesuai dengan mana mestinya yang di harapkan.  Harapan semoga siswa yang memngikuti kegiatan ini dengan baik dapat kenal dan dapat menyesuaiak diri dengan lingkungan yang baik.


Thursday, May 25, 2023

GS3KL "TRADISI NGAMPING SMP NEGERI 16 SINGKAWANG"

KEGIATAN GS3KL 


NGAMPING

Masyarakat melayu memiliki banyak sekali budaya yang unik dan menarik untuk kita ketahui. Salah satunya adalah tradisi ngamping. Ngamping sendiri berarti kegiatan membuat amping (emping). Amping di sini bukan terbuat dari buah melinjo, melainkan terbuat dari padi yang masih muda atau setengah masak, Tradisi ngamping dilakukan secara rutin tiap tahunnya saat musim panen padi. Pada zaman dahulu, tradisi ini digelar saat bulan purnama dan merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen padi serta permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar musim tanam berikutnya selalu diberikan hasil panen yang berlimpah. Di dalam tradisi ngamping ini, dilakukan serangkaian kegiatan mulai dari pengambilan padi yang masih muda hingga penyajian ampingnya. Padi yang akan diambil harus berwarna hijaudan sudah berisi serta sudah terlihat menunjukan setengah matang. Setelah padi diambil, dipisahkan dari tangkainya dan direndam dalam air selama satu malam. Hal itu bertujuan agar padi tidak alot saat diolah menjadi amping. Setelah padi direndam selama satu malam, kemudian dikeringkan airnya dan dilanjutkan dengan disangrai di dalam wajan. Api yang digunakan berasal dari pembakaran kayu. Nah…. keunikan dari tradisi ngamping adalah proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang dengan tingkat solidaritas dan gotong-royong yang tinggi sesuai dengan karakteristik masyarakat melayu. Saat proses ngamping, beberapa orang sudah diberikan tugas masing-masing yaitu satu orang atau lebih, bertugas untuk menyangrai padi, dua atau tiga  orang atau lebih bertugas untuk menumbuk padi menggunakan alu (antan) dan lesung yang tebuat dari  kayu serta satu orang atau lebih yang bertugas untuk memisahkan amping dengan sekam padi. Saat dilakukan proses ngamping ini, padi harus disangrai terlebih dahulu. Padi yang disangrai tidak boleh mentah dan tidak boleh juga matang. Padi yang matang saat disangrai akan meletus menjadi berondong. Sementara padi yang saat disangrai ternyata masih mentah akan menghasilkan amping yang tidak bagus. Setelah padi disangrai, dimasukan ke dalam wadah yang terbuat dari pelepah pinang yang telah dibentuk sedemikian rupa. Padi tersebut kemudian dimasukan serta-merta ke dalam lesung. Padi yang telah disangrai tidak boleh terlalu dingin karena dikuatirkan akan terlalu alot saat ditumbuk. Nah saat padi akan ditumbuk di dalam lesung inilah diperlukan kekompakan dari setiap orang yang tugasnya memegang alu (antan). Jika terdiri dari tiga orang misalnya, harus menumbuk padi tanpa perlu jeda yang lama. Setiap dentuman alu (antan) yang menumbuk amping ini akan menghasilkan irama. Nah irama ini juga bisa menjadi panduan untuk memulai gilirannya menjatuhkan alunya (antan) ke dalam lesung. Konsentrasi juga diperlukan dalam proses penumbukan amping ini. Jika tidak konsentrasi dan tidak kompak, maka alu atau antan akan saling bertemu alias bertabrakan. Sehingga tidak bisa menghasilkan amping. Proses Penumbukan Amping Menggunakan Antan.  Jika proses penumbukan amping sudah selesai, maka bisa dilakukan proses pemisahan amping dari sekam. Jika proses pemisahan sudah selesai dan amping sudah benar-benar bersih dari sekam maka amping bisa dinikmati langsung atau dicampur dengan parutan kelapa dan gula merah.

 

WISATA DIGITAL GURU

 

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL

UNTUK PERNERAPAN PEMBElAJARAN BERDIFERENSIASI


Persatuan Guru Indonesia atau IGI merupakan salah satu organisasi guru, yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi guru dan memberi wadah bagi guru untuk terus meningkatkan profesionalisme dan mengembangkan potensin Guru demi mecerdaskan kehidupan bangsa. Selaras dengan hal tersebut Persatuan Guru Indonesia atau IGI serta berkerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Singkawang mengadakan sebuah Workshop Literasi Digital “SAGUSAMED & SAGUSAPIJAR/EDUGAME” dan Launching pekan raya IT se- Kalbar”. Yang di hadiri kurang lebih 100 0rang oleh rekan – rekan guru yang berada di Kota Singkawang.Workshop Literasi Digital di selenggarakan disetiap hari Sabtu selama 3 minggu yang di mulia pada tanggal 20 Mei sampai dengan 3 Juni 2023, tempat di selenggaran acara ini ada di Taman Teratai Indah. Sesuai dengan tujuan di selenggarakannya acara ini, para guru yang ada di Indonesia khususnya kota Singkawang dapat meningkatkan profesionalisme dan kompetensi diri dalam perkembangan digital pada masa sekarang ini.


Friday, May 19, 2023

Tips Mudah Membuat Choipan

 

TIPS MUDAH MEMBUAT CHOIPAN



Jika kamu berada di kota Singkawang , Kalimantan barat. Mungkin kamu tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Choipan  merupakan salah satu kekayaan kuliner Nusantara yang paling popular di Indonesia. Jika  kamu berkunjung  ke kota singkawang kamu wajib mencicipi kue khas singkawang ini. Choipan memiliki rasa yang khas yang tidak ditemui dikue tradisional lainnya. Varian rasa yang disajikan yaitu, bengkuang, kucai, serta rebung yang dibalut dengan lapisan kuit luar  yang tipis dan lembut serta taburan minyak bawang putih diatasnya menambah cita rasadan aroma  yang sangat khas kue ini. Choipan dimasak dengan cara di kukus, dan cara penyajiannya biasanya disajikan dengan siraman sambal cuka yang sangat pedas untuk menambah cita rasa kue ini.  Nah, buat anda yang ingin memcoba membuat sendiri makanan khas kota singkawang ini mari kita ketahui caranya :

Bahan kulit :

v  Tepung beras 100 gram

v  Tepung tapioca  30gram

v  Garam  ½  Sdt

v  Air hangat 200ml

v  Minyak Goreng  1 Sdm

 

Isian :

v  Bengkuang, di serut kasar 500 gram

v  Wortel serut kasar 1 buah

v  Bawang putih cincang 3 siung

v  Ebi, direndam air panas, cincang halus 2 Sdm

v  Lada bubuk 2 Sdt

v  Kaldu bubuk sescukupnya

v  Garam secukupnya

v  Gula secukupnya

Minyak bawang  :

v  Bawang putih di cincang kasang 3 Siung

v  Minyak goreng secukupnya

Sambal :

v  Cabe rawit  10 buah

v  Bawang putih 1 siung

v  Air 100 ml

v  Garam secukupnya

v  Gula secukupnya

v  Cuka 2 Sdm

Cara membuatnya :

1.      Isian : Siapkan wajan dan minyak goreng, lalu tumis bawang putih hingga harum kemudian masukan ebi, bengkuang dan wortel hingga setangah layu dan bumbui dengan garam, lada, kaldu secukupnya kemudian cek rasa dan anggkat

2.      Sambal : haluskan cabai dan bawang putih hingga halus. masukan air, cuka, garam, gula lalu cek rasa.

3.      Minyak bawang : cincang halus bawang putih lalu masukan ke minyak goreng, goreng hinnga menguning lalu diamkan hinnga dingin.

4.      Kulit : campurkan tepung beras dan tepung tapioca, garam, lalu aduk rata. Tuang air sedikit demi sedikit jika rata masukan minyak goring dan kembali diaduk hingga semua bahan tercampur sempurna

5.      Bahan  tersebut masak dengan api kecil sambil terus diaduk sampai adonan kalis dan tidak lengkat. Matikan api dan tunggu adonan sedikit mendingin

6.      Ambil sedikit adonan kulit lalu dilapisi plastik dan gilas sampai adonan tersebut tipis. Cetak adonan tersebut dengan cetakan ring bulat agar rapi

7.      Ambil satu lembar kulit, kemudian beri isian secukupnya lalu dilipat hinnga membentuk setengah lingkaran kemudian tekan tepi – tepi adonan hingga menempel rapat dan jangan lupa ditaburi tepung agar tidak lengket. Lakukan berulang sampai adonan habis.

8.      Panaskan kukusan, alasi dengan daun pisang yang dioles minyak goreng susun adonan choipan lalu kukus selama 10 – 15 menit dengan api sedang

9.      Ketika choipan sudah masak siram coipan dengan minyak bawang dan lalu kue choipan siap dihidangkan dengan sambal cuka yang khas.

 

Sumber :

https://id.theasianparent.com/choipan

 

 

PANDEMI DI UTARA KOTA


 

PANDEMI DI UTARA KOTA

Oleh; Nur Hayatun

 

Disini tempat saya mengabdi, terletak disebelah utara kota singkawang yang tepat nya berada di provinsi Kalimantan barat. Tak banyak yang ingin aku ceritakan tentang kota ku, namun  kota yang sangat kental akan toleransinya ini, merupakan kota ternyaman untuk ku tinggal dan menorehkan  kisah hidup yang tak seberpa , Ini lah kisah ku. Kuawali cita – cita ku ini dengan menempuh  pendidikan disalah satu sekolah tinggi ilmu pendidikan swasta yang tepatnya teletak di ibukota provinsi yang dijuluki paru – paru dunia. Kemudian setelah lulus aku melanjutkan cita – cita dengan  mengajar disalah satu sekolah menengah pertama negeri yang terletak di ujung kota. Tahun ini tepat tahun ke delapan saya mengabdi setelah memutuskan untuk mengabdi di sekolah sebagai guru honorer. Tak banyak yang berubah disini semenjak saya memutuskan untuk mengajar, teringat delapan tahun silam ketidak adaannya sinyal merupakan salah satu hambatan yang aku alami. Kemajuan teknologi tidak begitu kentara terasa. Semua yang saya alami disni, mengabdi, suka – duka,  menjadi goresan cerita dalam hidup .

Sekolah ini mungkin salah satu harapan untuk memperbaiki kondisi pendidikan yang selama ini tergolong rendah, banyak nya masyarakat yang tidak bisa membaca dan mengenal huruf  menjadikan sekolah ini sebagai wadah  untuk memperbaiki kwalitas hidup. Jenjang sekolah yang mayoritas hanya sampai pada sekolah pertama membuat rendahnya pengetahuan dan pengalaman untuk bekal di kehidupan nyata. Putus sekolah menjadi hal yang lumrah, kurangnya minat belajar merupakan faktor  utama karena tidak adanya dukungan dari keluarga. Pernikahan dini merupakan aib yang sudah dianggap hal yang biasa oleh masyarakat. Faktor ekonomi menjadi alasan utama rendahnya pendidikan.  Banyak yang tak percaya, daerah dibatas kota masih masih banyak keterbatasan.

Maret, mungkin bulan ini adalah bulan yang membekas di benak. Pandemi melanda di indonesia yaitu covid- 19, pandemi yang mempunyai dampak begitu besar dikehidupan masyarakat dan didunia pendidikan. Sekolah ditutup dan pembelajaran terbatas, segala upaya di lakukan agar anak bangsa tetap menghirup udara pendidikan . tak banyak pilihan semua harus ikut aturan. Pembelajaran dilakukan secara online bukan suatu solusi yang menjanjikan. Hal yang harus pertimbangkan adalah siswa, kesempatan belajar yang sedikit menyurutkan semangat belajar mereka. Dalam situasi ini hanya doa yang bisa di panjatkan agar pandemi berlalu dan pendidikan berjalan sebagaimana mestinya.

Pandemi ini menjadi PR terbesar guru – guru di tempat saya mengabdi, bahkan sebagian besar guru di kota singkawang. Banyak pilihan metode pembelajaran jarak jauh yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi sekolah. pembelajaran jarak jauh atau daring menuntut guru untuk melek teknologi  dan itu juga menjadi keresahan sebagian besar guru. Begitu juga saya, pembelajaran  yang jarak jauh atau daring masih terasa asing. Meski pun demikian kami tetap berusaha memberikan pembelajaran terbaik bagi siswa agar tetap belajar walaupun dirumah.

 Pembelajaran jarak jauh atau daring tidak berjalan bagaimana semestinya, banyaknya siswa yang tidak mempunyai  perangkat teknologi seperti laptop dan hp tidak dapat mengikuti pembelajaran. Semenjak diberlakukannya aturan tidak boleh tatap muka, siswa menganggap kewajiban dalam belajar juga tidak ada, sehingga siswa banyak memilih bekerja dan membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan memenuhi kebutuhan sendiri, dengan dalih agar dapat membeli hp untuk belajar. Tetapi  kenyataannya banyak siswa yang memiliki hp hanya dipergunakan untuk main game dan kewajiban sebagai pelajar tidak dapat dikerjakan. Dan tidak menutup kemungkinan, tidak adanya tatap muka disekolah siswa banyak yang putus sekolah dan lebih memilih untuk berkerja karena semangat belajar menurun dan tidak ada dukungan orang tua untuk belajar.

 Melihat kondisi ini, hati kecil ku mulai resah. Hal ini juga  menjadi alasan kami  untuk  mengkombinasi pembelajaran daring dan luring sebagai wadah dalam pembelajaran. Sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak mengikuti pembelajaran. Untuk sistem luring siswa datang kesekolah untuk mengambil modul yang dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat memahami pembelajaran dan pengambilan tugas. Hal ini upaya kami agar siswa tetap semangat belajar.

Pandemi covid – 19 ini sungguh menguras tenaga dan perasaan. Fungsi guru yang katanya memanusiakan manusia sekarang mulai terkikis. Etika  yang tidak bisa diterapkan secara daring sungguh menjadi tugas besar nantinya. Pepatah mengatakan seorang guru bukan hanya mengajar tetapi mendidik, pepatah itu  manjadi beban moral yang sangat berat untuk kami emban. Tidak ada lagi salam, tegur dan sapa dari siswa. Jangankan untuk menghormati pesan yang kami dapat melalalui whatsapp terkadang membuat kami mengelus dada. Kata – kata penyemangat agar tetap sabar mengadapi siswa dalam belajar sealalu diucapkan dalam hati,

Situasi ini memang bukan hal yang mudah, tantangan besar ada didepan mata. Perubahan itu pasti. Tuntutan akan teknologi bukan lagi hal yang asing. Tetapi apakah setelah pandemi covid 19 melanda akan ada pandemi yang begitu menakutkan didunia pendidian yaitu pandemi miskin etika bagi peserta didik.  Ini yang di takutkan bagi guru dan insan pendidik. Semoga hal ini tidak terjadi. Apapun yang di lakuakan sekang adalah hal yang terbaik, mengajar dan tetap mendidik siswa meski dalam situasi pandemi. Dan adanya dukungan orang tua dalam membimbing siswa sangat diharapkan. Agar yang kita takuti dimasa depan tidak terjadi. mungkin hal terbaik selalu berpikir positif percaya ada hikmah di balik sebuah kejadian,semoga pandemi covid 19 ini menjadi pelajaran buat saya untuk tetap bersyukur dan salalu memberikan hal yang baik untuk siswa dan menerima semua perubahan.

Kini pandemi ini perlahan mulai terkikis, begitu banyak perubahan yang harus dilakukan agar pembelajaran yang sempat tertunda ino dapat berjalan kembali sebagaimana mestinya Salah satu perubahan yang dapat dilakukan adalah yang pertama meyakinkan masyarakat agar percaya bahwa sekolah merupakan zona aman terhindar dari virus yang melanda. Upaya yang kedua adalah  sesuai dengan anjuran pemerintah dan program dinas pendidikan di wilayah setempat tentang sekolah dan kelas menyenangkan. sekolah dan guru berusaha untuk menciptakan admosfer  sekolah dan kelas yang menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini merupakan bentuk keseriusan sekolah untuk memperbaiki minat  dan motivasi belajar peserta didik yang mungkin mulai memudar. Wajib bagi kepala sekolah, guru, warga sekolah, paguyuban, orang tua, serta seluruh warga yang terlibat dan ikut adil dalam kemajuan pendidikan diwilayah sekitar dan pendidikan indonesia pada umumnya untuk menyukseskan program ini. bagi peserta didik dengan adanya kelas menyenangkan ini siswa merasa senang berada di lingkungan sekolah dan menjadi harapan bersama adalah dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar.  Hal ini yang menjadi motivasi terbesar bagi saya sebagai wali kelas untuk merealisasikan kelas yang menyenangkan dan menciptakan ruang kelas yang berzona hijau bagi peserta didik dalam belajar disetiap harinya. Zona hijau yang dimaksud adalah zona aman bagi siswa – siswi dalam belajar, aman dari berbagai hal, Contohnya peserta didik merasa aman dan tanpa rasa takut dari ancaman  dan segala bentuk penindasan atau bullying, aman dari segal sumber penyakit  dan virus, dan nyaman bagi mereka untuk mengeskpresikan dari dengan bakat – bakat yang ia punya. Dalam kegiatan meciptakan kelas menyenangkan tentulah terdapat suka duka yang tidak dapat terlupakan tentunya. Proses dalam mewujudkan program tersebut mennjadi pengalam berharga bagi saya untuk menjadi lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini saya dapat lebih mengenal lebih dalam peserta didik saya sehinga dalam proses membina karakter menjadi lebih mudah dan saya dapat kenal baik orang tua mereka sehingga proses pengontrolan dalam hal belajar dapat bekerja sama denga orang tua siswa. Degan adanya program ini pula siswa lebih nyaman berada didalam kelas meski  masih  terdapat banyak kendala – kendala yang dialami, contohya ada beberapa siswa yang belum memiliki rasa menajaga dan cendrung merusak barang yang didalam kelas hal ini saya angap proses pembetukan karakter mereka dan saya percaya dan yakin dengan adanya program ini dapat membuat suasana kondusif didalam kelas sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa adanya tekanan dan ancaman dari dalam maupun luar kelas. saya harap dengan adanya menciptakan zona hijau bagi peserta didik ini dapat menjadi zona ternyaman bagi siswa – siswi dalam nuntut ilmu dan mengesplorasi kemampuan diri, zona yang jauh dari ancaman fisik atau pun non fisik atau bullying. Zona yang netral tidak membedakan Ras, suku dan agama dan zona yang jauh dari sumber penyakit yang menular yang sedang kita alami sekarang.

Program kelas menyenangkan ini merupakan program yang sangat baik dan selaras untuk perubahan di era pemulihan pasca pandemi, dan saya sudah cukup puas dengan adanya perubahan yang saya lakukan terhadap kelas yang saya ampuh dibandingkan kelas sebelumnya. Meski masih banyak kekuranagan dan masih banyak yang harus saya benahi, akan saya lakukan secara bertahap dan berperoses. Saya sangat berharap dengan adanya kelas menyenangkan, siswa lebih dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan bakat mereka masing – masing tanpa melupakan adat istiadat dan budaya setempat dan memiliki karakter yang baik dapat tercermin dalam profil pelajar pancasila sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Tidak hanya itu saya berharap ruangan kelas bukan menjadi batasan buat kita untuk belajar lebih baik lagi dan zona hijau tidak berlaku hanya di kelas dan lingkungan sekolah tetapi zona hijau tersebut dapat berlaku di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Jika itu dapat terealiasi saya yakin kelas menyenangkan yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kelas yang menyenangkan tanpa batas dimana peserta didik dapat berkembang dan meningkat kualitas pendidikannya bukan hanya sebatas diruang kelas dan lingkungan sekolah tetapi di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga dapat memningkatkan kualitas hidup mereka di kehidupan nyata nantinya. Mulai saat ini mari kita hadapi situasi dengan mematuhi aturan pemerintah, jaga kesehatan agar pandemi ini segara berlalu dan pendidikan diujung kota ini membaik kembali.

 

PROSES TIDAK AKAN MENGHIANATI HASIL

 TEMA : KEMANDIRIAN

 

PROSES TIDAK AKAN MENGHIANATI HASIL

OLEH : NUR HAYATUN

 

 

Satu titik yang tak mungkin kita lewati adalah menjadi seorang pelajar, berkumpul bersama teman, bermain serta bersenda gurau. Mungkin salah satu takdir tuhan dengan segala keagungannya sekolah ini berdiri ditengah lingkungan yang masih asri, terdapat banyak pohon – pohon besar menambah keindahan sekolah yang berwarna hijau dan kuning. Nama Haris salah satu pelajar yang sekolah tersebut. Haris terlahir dari seorang keluarga yang sederhana dan hasil belajarnya disekolah juga kurang baik. Namun haris memiliki kedua orang tua yang memiliki angan- angan yang sangat besar terhadapnya. Ibu haris yang berkerja sebagai cleaning servis disalah satu perusahaan swasta menginginkan anaknya mempunyai nilai yang sangat bagus disekolah, sehingga sebagian besar dari gaji yang ia dapatkan dipergunakan untuk membiayai les tambahan untuk anaknya. Beberapa tempat les yang ia pilih, merupakan tempat les terbaik dikotanya. Namun haris tak kunjung mendapatkan hasil belajar yang bagus, sehingga membuat ibu haris sangat kecewa terhadapnya.

Ketika ibu haris sedang membersihkan ruangan kantor tempat ia bekerja Suara samar – samar terdengar dari celah pintu. “ kemarin anak saya mendapatkan juara pertama olimpiade matematika tingkat kota”.  Nada suara yang begitu sangat  gembira bersumber dari dua kariawati yang sedang berbincang – bincang mengenai prestasi anaknya. Mendengar cerita tersebut ibu haris sangat kecewa karna tidak satu pun dari nilai anaknya yang patut dibanggakan.

“Minggu depan kita lakukan ulangan ya anak – anak”  kata guru sembari mengemaskan buku pelajaran karena pembelajaran telah usai. Mendengar kata tersebut ada perasaan takut yang Haris rasakan, karena sekuat apapun ia belajar dan mencoba tetapi nilai yang ia dapatkan selalu rendah. Keinginan terbesar haris adalah mendapatkan nilai yang baik agar dapat membuat ibu nya bangga terhadapnya. Segala upaya ia lakukan dengan mengikuti berbagai les pilihan ibunya, belajar dengan giat dirumah supaya mendapatkan nilai yang baik.

Diakhir pembelajaran guru mengingatkan kembali bahwa besok akan ada ulangan. Lalu haris diminta guru untuk mengumpulkan tugas teman – teman nya hari ini dan disimpan diruangan guru. Haris melakukan perintah guru tersebut di bantu teman sebanggunya yaitu dino. Tanpa sengaja diruangan guru haris dan dino melihat selembar kertas yang tertulis soal matematika yang akan diulangkan besok.

 

“ Haris…. Coba lihat apakah ini soal ulangan yang akan diulangkan besok”

“ mungkin din….”  Haris membalasnya singkat

“ bagaimana kita foto soal ini dan kita sebarkan kepada teman – teman agar nilai ulangan kita agar besok kita mendapatkan nilai yang baik” ucap dino untuk mempengaruhi haris agar sepakat dengan perbuatannya.

“Jangan di… kalau ibu tahu kita bukan hanya mendapatkan nilai yang rendah tetapi kita bisa dihukum oleh guru atas pebuatan kita” kemudian haris meninggalkan dino di ruangan guru tersebut. Dino tidak mengindahkan apa yang haris ucapkan dan dino tetap mengambil foto soal ulangan tersebut dan disebar kepada teman – temannya. Disela waktu belajar haris mengobati rasa lelahnya dengan menggambar, mengingat hobi haris yang sangatlah gemar menggambar dan hobinya tersebut tidak diketahui orang tuanya. Disela menyalurkan hobinya haris mengingat kembali bahwa besok aka nada ulangan matematika. Haris mencoba belajar kembali semampu yang ia bisa. Ada dalam fikiran nya untuk membuka foto yang dino kirim via wa, yang berisikan soal untuk ulangan besok. Tetapi dalam hati kecilnya berkata, Ia tidak akan bangga jika nanti hasil ulangannya bagus tetapi hasil dari sebuah kecurangan namun disisi lain ia ingin membanggakan orang tuanya terutama ibu nya yang susah payah mencari uang untuk biaya lesnya selama ini.

            Haris tepikan pikiran tersebut dan berusaha semampunya untuk belajar dari dari berbagai sumber.

“Teettt…tteettttt……” bunyi bel sekolah mulai berbunyi.

Bu Rini memasuki ruangan kelas dan berkata “ hari ini  kita ulangan ya siswa – siswi sekalian, mudah – mudahan kalian mendapatkan nilai yang baik. Sembari menyerahkan soal ulangan. Begitu soal ulangan dibagikan ternyata soal yang dibagikan nyata berbeda dengan yan di sebarkan oleh dino. Banyak siswa yang begitu kebingungan karena tidak belajar dan terpaku dengan soal yang berikan dino.  Tidak untuk haris dengan ketekunan dan kegigihan nya belajar ia dapat mengerjakan soal dengan baik dan mudah, sehingga mendapatkan nilai yang baik. Dengan bangga ia memberikan hasil ulangan tersebut kepada ibunya, terdapat dua embun disudut mata orang tua tersebut, sangat bangga dengan apa yang anaknya raih. Ia tahu demi ingin membanggakan nya haris rela mengeyamping hobinya menggambar dan belajar untuk mendapatkan nilai yang terbaik.  Dengan kemandirian untuk gigih dalam belajar dan rasa kejujuran yang ia punya haris dapat menunjukan hasil yang sangat memuaskan

Ruang Tanpa Batas


 

RUANG TANPA BATAS

OLEH; NUR HAYATUN, S.Pd

SMP NEGERI 16 SINGKAWANG

 

Ruang kelas?. Jika kita mendengar kata ini mungkin di benak kita menggambar sebuah ruangan yang berukuran tidak terlalu besar dan terdapat sebuah papan tulis putih di depan kelas, dan barisan – barisan bangku yang berjajar mengisi ruang tersebut. Jika kalian berpikir seperti itu, kita sama. Hal tersebutlah dalam benak dan alam bawah sadar saya mendeskripsikan tentang ruang kelas. Tetapi sekarang dengan adanya program yang di cetuskan oleh kepala dinas kota singkawang yaitu  Sekolah dan Ruang kelas menyenangkan dan mengikuti beberapa workshop dan IHT (in House Training ) mengenai program tersebut, gambaran tetang ruang kelas yang saya pikirkan dahulu mulai berubah. Menurut saya kelas menyenangkan adalah tempat dimana siswa – siswi belajar dengan suasana yang nyaman dan kondusif untuk mereka menimba ilmu tanpa batas, dan mereka dapat bereksplorasi dengan pengetahuan yang mereka terima ditunjang dengan adanya fasiltas – fasiltas yang ada diruang kelas tersebut.

Dengan menciptakan admosfer kelas yang menyenangkan bagi peserta didik tentunya wajib bagi kepala sekolah, guru, warga sekolah, paguyuban orang tua, serta seluruh warga yang terlibat dan ikut adil dalam kemajuan pendidikan diwilayah sekitar dan pendidikan indonesia pada umunya untuk mewujudkan kelas yang menyenangkan bagi siswa - siswi. Hal ini yang menjadi motivasi terbesar bagi saya sebagai wali kelas untuk merealisasikan kelas yang menyenangkan dan menciptakan ruang kelas yang berzona hijau bagi peserta didik dalam belajar disetiap harinya. Zona hijau yang dimaksud adalah zona aman bagi siswa – siswi dalam belajar, aman dari berbagai hal, Contohnya peserta didik merasa aman dan tanpa rasa takut dari ancaman  dan segala bentuk penindasan atau bullying, aman dari segal sumber penyakit  dan virus, dan nyaman bagi mereka untuk mengeskpresikan dari dengan bakat – bakat yang ia punya.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam mewujudkan  kelas yang menyenangkan adalah, pertama – tama saya lakukan diskusi bersama siswa – siswi dikelas yang saya ampuh tepatnya kelas IX B SMP Negeri 16 Singkawang perihal kelas seperti apa yang mereka ingin. saya libat siswa - siswi dalam pemilihan tema kelas dan suasana apa yang inginkan. Hal ini  saya lakukan karena mereka yang menempati ruang kelas tersebut sehingga harapan saya mereka dapat lebih nyaman berada dalam kelas, tentunya dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam memilihara kebersihan kelas. Setelah tema dan warna kelas ditentukan, saya berfikir dengan keterbatasan tenaga yang dimiliki untuk mewujudkan kelas yang menyenagkan, saya  mengajak orang tua peserta didik yang terbentuk dalam paguyuban kelas untuk terlibat dalam meralisasikan hasil diskusi kami tersebut dan banyak dari orang tua siswa setuju dan memberikan apresiasi yang tinggi dengan ide tersebut sehingga hasil diskusi saya dan peserta didik dapat terealisasikan dengan bantuan paguyuban kelas tentunya.

Kelas IX B di SMP Negeri 16 Singkawang terletak di posisi bagian belakang sekolah sehingga meyebabkan kontrolisasi dalam pemeliharan ruang kelas agak terabaikan. Terdapat banyak coretan – coretan didinding, dan sedikitnya pesan – pesan pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi siwa dalam memilhara ruang kelas tersebut. Hal ini yang menyebabkan kami sepakat untuk mengecat ulang ruangan kelas dengan persetujuan kepala sekolah tentunya, pemilihan warna kelas sengaja kami pilih dengan warna yang cerah yaitu warna kuning dan biru yang dapat membuat ruangan kelas sedikit lebih terang, karena posisi gedung yang meyebabkan cahaya matahari terhalang masuk keruang kelas sehingga meyebabkan kelas IX B sedikit lebih gelap. Setelah di cat ulang, kami hias ruangan IX B dengan hasil karya siswa berupa poster – poster pendidikan yang dapat menunjang suasana belajar. Tidak lupa pula kami membuat zona hijau di pekarangan kelas dengan menanam pohon dan membuat taman mini yang terdiri dari bunga – bunga. Didepan kelas kami sediakan tempat cuci tangan dan handsainitaizer supaya siswa – siswi terhindar dari penyakit yang menular atau virus yang sedang mewabah yaitu virus Covid – 19.

Dalam kegiatan meciptakan kelas menyenangkan tentulah terdapat suka duka yang tidak dapat terlupakan tentunya. Proses dalam mewujudkan program tersebut mennjadi pnegalam berharga bagi saya untuk menjadi lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini saya dapat lebih mengenal lebih dalam peserta didik saya sehinga dalam proses membina karakter menjadi lebih mudah dan saya dapat kenal baik orang tua mereka sehingga proses pengontrolan dalam hal belajar dapat bekerja sama denga orang tua siswa. Degan adanya program ini pula siswa lebih nyaman berada didalam kelas meski  masih  terdapat banyak kendala – kendala yang dialami, contohya ada beberapa siswa yang belum memiliki rasa menajaga dan cendrung merusak barang yang didalam kelas hal ini saya angap proses pembetukan karakter mereka dan saya percaya dan yakin dengan adanya program ini dapat membuat suasana kondusif didalam kelas sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa adanya tekanan dan ancaman dari dalam maupun luar kelas. saya harap dengan adanya menciptakan zona hijau bagi peserta didik ini dapat menjadi zona ternyaman bagi siswa – siswi dalam nuntut ilmu dan mengesplorasi kemampuan diri, zona yang jauh dari ancaman fisik atau pun non fisik atau bullying. Zona yang netral tidak membedakan Ras, suku dan agama dan zona yang jauh dari sumber penyakit yang menular yang sedang kita alami sekarang.

Program kelas menyenangkan ini merupakan program yang sangat baik buat perubahan di era sekarang ini, dan saya sudah cukup puas dengan adanya perubahan yang saya lakukan terhadap kelas yang saya ampuh dibandingkan kelas sebelumnya. Meski masih banyak kekuranagan dan masih banyak yang harus saya benahi, akan saya lakukan secara bertahap dan berperoses. Saya sangat berharap dengan adanya kelas menyenangkan, siswa lebih dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan bakat mereka masing – masing tanpa melupakan adat istiadat dan budaya setempat dan memiliki karakter yang baik dapat tercermin dalam profil pelajar pancasila sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Tidak hanya itu saya berharap ruangan kelas bukan menjadi batasan buat kita untuk belajar lebih baik lagi dan zona hijau tidak berlaku hanya di kelas dan lingkungan sekolah tetapi zona hijau tersebut dapat berlaku di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Jika itu dapat terealiasi saya yakin kelas menyenangkan yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kelas yang menyenangkan tanpa batas dimana peserta didik dapat berkembang dan meningkat kualitas pendidikannya bukan hanya sebatas diruang kelas dan lingkungan sekolah tetapi di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga dapat memningkatkan kualitas hidup mereka di kehidupan nyata nantinya.